Bagian data center dari Sistem Informasi Database merupakan salah satu sarana bagi pengguna untuk melakukan analisis data deformasi dari bendungan. Maka untuk keperluan tersebut diperlukan upaya agar data center memiliki data terkini yang sinkron dengan data dari server di lokasi yang berbeda. Salah satu solusi sinkronisasi basis data yaitu dengan database replication Microsoft SQL Server.

Database replication adalah sebuah proses dari pembuatan dan pemeliharaan beberapa instance dari basis data yang sama serta proses berbagi data atau perubahan desain antar basis data yang berada di lokasi berbeda tanpa harus memiliki salinan utuh dari sebuah server basis data (Mazilu, 2010). Dalam implementasi database replication ini, sebuah server basis data akan mengelola salinan masterdari basis data dan satu atau lebih dari satu server basis data tambahan akan mengelola salinan slave basis data tersebut. Satu hal utama dalam database replication ini adalah bahwa beberapa salinan basis data ini akan tetap sinkron dengan salinan basis data master.

Proses untuk memastikan bahwa setiap obyek dan data dari tiap salinan basis data tetap sama persis dinamakan proses sinkronisasi. Saat proses sinkronisasi antara basis data master dengan salinan-salinannya dilakukan maka hanya data yang berubah saja yang diperbarui. Hal ini dilakukan agar tidak membebani kinerja server basis data.

Pada umumnya database replicationdibuat dengan metafora “Publisher and Subcsriber” layaknya saat seorang konsumen majalah yang ingin mendapatkan majalah terbitan baru dari penerbit majalah maka konsumen harus mendaftar menjadi pelanggan atau subscriber ke penerbit atau publisher. Database replication ini memiliki beberapa komponen utama. Komponen-komponen tersebut adalah sebagai berikut (Syed, 2014).
a.         Publisher. Merupakan basis data sumber di mana replikasi bermula dan bertugas menjaga agar data selalu tersedia untuk proses database replication.
b.         Artikel. Merupakan obyek basis data yang akan dibuat replikanya seperti tabel, view atau indeks.
c.         Publication. Merupakan sekelompok artikel. Karena artikel tidak dapat dipublikasikan secara sendiri-sendiri maka perlu dibuat publication.
d.        Distributor. Merupakan penghubung antara publisher dengan subscriber. Distributor akan menerima publicationdari publisher dan akan meneruskannnya ke subscriber. Sebuah server basis data yang berperan sebagai publishersekaligus distributor biasa disebut local distributor.
e.         Subscriber. Merupakan basis data tujuan dari database replication. Tergantung dari kebutuhan pengguna, subscriberini bisa melakukan subscribe ke beberapa publication dari beberapa publisher. Subscriber juga bisa mengirim data kembali ke publisher atau bahkan melakukan publish data ke subscriberlain.
f.          Subscription. Merupakan permintaan oleh subscriber untuk menerima publication.
g.         Replication Agents. Dalam proses database replication terdapat beberapa program yang melakukan tugas-tugas tertentu terkait database replication. Dalam  database replication menggunakan Microsoft SQL Server terdapat snapshot agent, distributor agent, log reader agent, merge agent.
h.         Snapshot file. Merupakan file yang berisi salinan dari semua objek dan data yang ditentukan olehpublication.
Secara sederhana, hubungan antara publisher, distributor dan subscriber adalah seperti terlihat pada Gambar 1. Snapshot file dari basis data pada publisher akan dibuat dan disimpan di distributor kemudian oleh distributor snapshot file akan dibuat salinannya dan dikirim ke subscriber. Dalam penggunaan database replication, dapat diatur apakah akan dilakukan penyalinan pada seluruh basis data atau hanya beberapa objek tertentu dari basis data. Penyalinan pada seluruh basis data disebut full replica sedangkan penyalinan pada objek tertentu saja disebut partial replica (Mazilu, 2010). Ada beberapa tipe database replication dan tiga tipe yang paling sering digunakan adalah snapshot replication, merge replication, dan transactional replication (Microsoft, 2014).

Gambar 1 Topologi database replication (Microsoft, 2014)

Dalam konteks model server Sistem Informasi Database ini, maka server basis data di lokasi A akan berperan sebagai publisher yang merupakan sumber data. Sedangkan server basis data di lokasi B akan berperan sebagai subscriberyang akan menerima pembaruan data. Dalam rancangan ini publisher dan subscriber harus berada pada satu jaringan lokal agar database replication dapat dibangun. Apabila publisherdan subscriber belum berada pada satu jaringan lokal maka perlu dibangun VPN agar keduanya berada pada satu jaringan lokal meskipun komunikasi dilakukan melalui jaringan publik internet.

Pada tulisan ini akan digunakan database replication jenis transactional replication database replicationtipe ini hanya akan mengirim perubahan data yang terjadi di publisher sehingga dapat mengehemat sesumber (Microsoft, 2014). Transactional replication yang akan diterapkan menggunakan pengaturan push subscription dengan inisialisasi sinkronisasi terjadwal. Pada pengaturan ini berarti publisher akan secara otomatis mengirim pembaruan data kesubscriber secara terjadwal tanpa subscriber harus membuat permintaan terlebih dahulu, sehingga replication agent akan berjalan di distributor. Hal ini akan memudahkan administrator untuk mengawasi dan mengatur sinkronisasi. Selain itu pengaturan ini juga memiliki latencyyang relatif lebih kecil dibandingkan pengaturan push subscription yang lain (Nurhuda, 2015).